Teori Kekerasan Menurut Para Ahli : menurut.id

Halo semua, pada artikel kali ini kita akan membahas tentang teori kekerasan menurut para ahli. Kekerasan merupakan fenomena yang sering terjadi di masyarakat. Namun, apa sebenarnya yang dimaksud dengan teori kekerasan? Bagaimana para ahli memandang dan memahami kekerasan? Simak pembahasannya di bawah ini.

1. Pengertian Kekerasan

Pengertian kekerasan menurut para ahli adalah tindakan yang dilakukan dengan tujuan untuk menyakiti, merugikan, atau memaksa orang lain. Kekerasan bisa dilakukan secara fisik, verbal, maupun psikologis. Menurut Ahli psikologi sosial, kekerasan adalah tindakan agresif yang menghasilkan kecacatan atau kematian.

Kekerasan juga bisa disebabkan oleh berbagai faktor seperti lingkungan sosial, ketidakadilan, tekanan ekonomi, dan lain sebagainya. Kekerasan bisa terjadi di segala usia, jenis kelamin, dan latar belakang sosial budaya.

Berikut beberapa macam kekerasan menurut para ahli:

Jenis Kekerasan Definisi
Kekerasan Fisik Tindakan kekerasan yang dilakukan secara fisik seperti pemukulan, penusukan, atau pembunuhan
Kekerasan Verbal Tindakan kekerasan yang dilakukan dengan ucapan atau kata-kata seperti ejekan, hinaan, atau ancaman
Kekerasan Seksual Tindakan kekerasan yang dilakukan dengan melakukan tindakan seksual tanpa persetujuan dari korban
Kekerasan Psikologis Tindakan kekerasan yang dilakukan dengan cara memperlakukan seseorang dengan tidak pantas, mengisolasi, atau mengucilkan

FAQ

Q: Apa definisi kekerasan menurut para ahli?

A: Kekerasan merupakan tindakan yang dilakukan dengan tujuan untuk menyakiti, merugikan, atau memaksa orang lain. Kekerasan bisa dilakukan secara fisik, verbal, dan psikologis.

Q: Bagaimana faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya kekerasan?

A: Beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya kekerasan antara lain lingkungan sosial, ketidakadilan, tekanan ekonomi, dan lain sebagainya.

Q: Apa saja jenis kekerasan menurut para ahli?

A: Ada kekerasan fisik, kekerasan verbal, kekerasan seksual, dan kekerasan psikologis.

2. Teori Kekerasan Menurut Albert Bandura

Albert Bandura merupakan ahli psikologi terkenal yang mempelajari tentang perilaku agresif dan kekerasan. Menurut Bandura, kekerasan bisa dipelajari melalui proses observasi dan imitasi. Keberadaan model yang melakukan kekerasan bisa membuat seseorang menjadi lebih agresif.

Ketika seseorang meniru perilaku kekerasan, itu bisa dikarenakan beberapa faktor seperti dorongan emosi, lingkungan, dan pengalaman sebelumnya. Seseorang akan lebih mudah meniru kekerasan jika mereka merasa bahwa perilaku tersebut cocok dengan norma sosial yang ada di lingkungan mereka.

Bandura juga menemukan bahwa orang yang memiliki percaya diri dan kemampuan diri sendiri yang tinggi cenderung lebih mudah untuk melakukan kekerasan. Mereka merasa yakin bahwa mereka bisa menghindari resiko dan konsekuensi yang mungkin terjadi akibat tindakan kekerasan yang dilakukan.

FAQ

Q: Apa teori kekerasan menurut Albert Bandura?

A: Menurut Bandura, kekerasan bisa dipelajari melalui proses observasi dan imitasi. Keberadaan model yang melakukan kekerasan bisa membuat seseorang menjadi lebih agresif.

Q: Apa faktor yang membuat seseorang lebih mudah meniru perilaku kekerasan?

A: Beberapa faktor yang membuat seseorang lebih mudah meniru perilaku kekerasan seperti dorongan emosi, lingkungan, dan pengalaman sebelumnya. Seseorang akan lebih mudah meniru kekerasan jika mereka merasa bahwa perilaku tersebut cocok dengan norma sosial yang ada di lingkungan mereka.

Q: Apa yang membuat seseorang lebih mudah melakukan kekerasan?

A: Orang yang memiliki percaya diri dan kemampuan diri sendiri yang tinggi cenderung lebih mudah untuk melakukan kekerasan. Mereka merasa yakin bahwa mereka bisa menghindari resiko dan konsekuensi yang mungkin terjadi akibat tindakan kekerasan yang dilakukan.

3. Teori Kekerasan Menurut Sigmund Freud

Sigmund Freud adalah salah satu tokoh penting dalam ilmu psikologi. Menurutnya, kekerasan terjadi karena adanya konflik antara keinginan manusia dan norma-norma sosial yang ada.

Freud juga menemukan bahwa ada tiga instansi dalam diri manusia yang saling berinteraksi, yaitu id, ego, dan superego. Id merupakan bagian dari diri yang paling mendasar dan dipenuhi oleh dorongan-dorongan bawah sadar. Ego bertindak sebagai pengatur antara id dan superego. Sedangkan superego merupakan bagian dari diri yang mengontrol perilaku dengan norma-norma sosial yang ada.

Berdasarkan teorinya, Freud menemukan bahwa kekerasan bisa terjadi ketika id dan superego tidak sejalan. Kondisi ini membuat ego sulit untuk mengatur dan mempertahankan perilaku yang sesuai dengan norma-norma sosial. Freud juga menemukan bahwa kekerasan bisa terjadi ketika dorongan keinginan dari id tidak terpenuhi oleh norma-norma sosial yang ada.

FAQ

Q: Apa teori kekerasan menurut Sigmund Freud?

A: Menurut Freud, kekerasan terjadi karena adanya konflik antara keinginan manusia dan norma-norma sosial yang ada. Freud juga menemukan bahwa kekerasan bisa terjadi ketika id dan superego tidak sejalan.

Q: Apa yang dimaksud dengan id, ego, dan superego menurut Sigmund Freud?

A: Id merupakan bagian dari diri yang paling mendasar dan dipenuhi oleh dorongan-dorongan bawah sadar. Ego bertindak sebagai pengatur antara id dan superego. Sedangkan superego merupakan bagian dari diri yang mengontrol perilaku dengan norma-norma sosial yang ada.

Q: Apa yang menyebabkan terjadinya kekerasan menurut teori Sigmund Freud?

A: Kekerasan bisa terjadi ketika id dan superego tidak sejalan. Kondisi ini membuat ego sulit untuk mengatur dan mempertahankan perilaku yang sesuai dengan norma-norma sosial.

4. Teori Kekerasan Menurut B.F. Skinner

B.F. Skinner adalah tokoh penting dalam dunia psikologi behavioristik. Menurutnya, manusia bisa belajar melalui aturan-aturan, respon yang diberikan, dan konsekuensi dari tindakan yang dilakukan.

Skinner juga menemukan bahwa perilaku manusia dipengaruhi oleh dua jenis pengaruh yaitu reinforcement dan punishment. Reinforcement adalah bentuk pengaruh yang berupa penguatan perilaku yang dilakukan sedangkan punishment adalah bentuk pengaruh yang berupa hukuman atas perilaku yang salah.

Berdasarkan teorinya, Skinner menemukan bahwa kekerasan bisa terjadi ketika seseorang tidak mendapatkan reinforcement yang cukup. Kekerasan bisa menjadi cara yang dilakukan seseorang untuk mendapatkan pengakuan, perhatian, atau penguatan dari lingkungan sekitarnya. Skinner juga menemukan bahwa kekerasan bisa terjadi ketika seseorang merasa terancam dan berusaha untuk mempertahankan diri dengan melakukan tindakan kekerasan.

FAQ

Q: Apa teori kekerasan menurut B.F. Skinner?

A: Menurut Skinner, manusia bisa belajar melalui aturan-aturan, respon yang diberikan, dan konsekuensi dari tindakan yang dilakukan. Skinner juga menemukan bahwa perilaku manusia dipengaruhi oleh dua jenis pengaruh yaitu reinforcement dan punishment.

Q: Apa itu reinforcement dan punishment?

A: Reinforcement adalah bentuk pengaruh yang berupa penguatan perilaku yang dilakukan sedangkan punishment adalah bentuk pengaruh yang berupa hukuman atas perilaku yang salah.

Q: Apa yang menyebabkan terjadinya kekerasan menurut teori B.F. Skinner?

A: Kekerasan bisa terjadi ketika seseorang tidak mendapatkan reinforcement yang cukup. Kekerasan bisa menjadi cara yang dilakukan seseorang untuk mendapatkan pengakuan, perhatian, atau penguatan dari lingkungan sekitarnya. Skinner juga menemukan bahwa kekerasan bisa terjadi ketika seseorang merasa terancam dan berusaha untuk mempertahankan diri dengan melakukan tindakan kekerasan.

5. Teori Kekerasan Menurut Jean Piaget

Jean Piaget adalah seorang ahli psikologi yang mempelajari tentang perkembangan kognitif manusia. Menurutnya, kekerasan bisa terjadi ketika seseorang belum berhasil mengembangkan kemampuan berpikir abstrak secara matang.

Piaget juga menemukan bahwa dalam perkembangan kognitif manusia, ada empat tahap yaitu tahap sensomotorik, praperalatan, operasional konkret, dan operasional formal. Seseorang yang belum berhasil memasuki tahap operasional formal cenderung sulit untuk memahami konsekuensi dari tindakan kekerasan yang dilakukan.

Berdasarkan teorinya, Piaget menemukan bahwa kekerasan bisa terjadi ketika seseorang belum berhasil memasuki tahap operasional formal. Mereka belum mampu memahami konsekuensi dari tindakan kekerasan dan tidak mampu melakukan penalaran moral yang matang. Piaget juga menemukan bahwa kekerasan bisa terjadi ketika seseorang merasa tidak bisa mengendalikan lingkungannya atau merasa ditekan oleh lingkungan sekitarnya.

FAQ

Q: Apa teori kekerasan menurut Jean Piaget?

A: Menurut Piaget, kekerasan bisa terjadi ketika seseorang belum berhasil mengembangkan kemampuan berpikir abstrak secara matang. Piaget juga menemukan bahwa dalam perkembangan kognitif manusia, ada empat tahap yaitu tahap sensomotorik, praperalatan, operasional konkret, dan operasional formal.

Q: Apa yang menyebabkan terjadinya kekerasan menurut teori Jean Piaget?

A: Kekerasan bisa terjadi ketika seseorang belum berhasil memasuki tahap operasional formal. Mereka belum mampu memahami konsekuensi dari tindakan kekerasan dan tidak mampu melakukan penalaran moral yang matang. Piaget juga menemukan bahwa kekerasan bisa terjadi ketika seseorang merasa tidak bisa mengendalikan lingkungannya atau merasa ditekan oleh lingkungan sekitarnya.

Q: Apa itu tahap operasional formal menurut Jean Piaget?

A: Tahap operasional formal adalah tahap dimana manusia mampu melakukan penalaran moral yang matang dan mampu memahami konsekuensi dari tindakan yang dilakukan.

Demikianlah pembahasan mengenai teori kekerasan menurut para ahli. Semoga artikel ini bisa bermanfaat bagi pembaca. Terima kasih telah membaca dan sampai jumpa lagi pada artikel selanjutnya.

Sumber :